type='html'>
Di bawah bulan aku bernyanyi,
Di selimut awan aku meradang
Biarkan bintang tetap menjadi sinarmu,
Yang di kemudian hari di rindukan.
Lantunan daun pelangi menyentuh dahi ku.
Aku malu pada bumi yang memekarkan bunga-bunga di ngarai yang basah.
Dia berdandan dengan kerudung sutra ungu.
Siang terpesona padanya.
Aku tak punya apa-apa sekedar rindu tak berkesudahan.
Sudah lama tidak aku tengok telaga
Tempat menghapus dahaga dan tempat menunggu rembulan jatuh di rerumputan.
Terkadang aku bersegama di sini.
Hingga terlelap bersimbah mimpi.
Hormat kami,
sky shucaya | skyshucaya@gmail.com
Puisi "Lantunan Daun Pelangi" By Sky Shucaya_Selamat istirahat teman,, jika lelapmu bisa menumbuh mimpi. Temuilah ia disana,, dipinggir telaga. Selamat membaca dan salam dari Puisina untuk pengirimnya..
Di bawah bulan aku bernyanyi,
Di selimut awan aku meradang
Biarkan bintang tetap menjadi sinarmu,
Yang di kemudian hari di rindukan.
Lantunan daun pelangi menyentuh dahi ku.
Aku malu pada bumi yang memekarkan bunga-bunga di ngarai yang basah.
Dia berdandan dengan kerudung sutra ungu.
Siang terpesona padanya.
Aku tak punya apa-apa sekedar rindu tak berkesudahan.
Sudah lama tidak aku tengok telaga
Tempat menghapus dahaga dan tempat menunggu rembulan jatuh di rerumputan.
Terkadang aku bersegama di sini.
Hingga terlelap bersimbah mimpi.
Hormat kami,
sky shucaya | skyshucaya@gmail.com
Title : Puisi "Lantunan Daun Pelangi" By Sky Shucaya
Description : type='html'> Puisi "Lantunan Daun Pelangi" By Sky Shucaya_Selamat istirahat teman,, jika lelapmu bisa menumbuh mimpi. ...
Description : type='html'> Puisi "Lantunan Daun Pelangi" By Sky Shucaya_Selamat istirahat teman,, jika lelapmu bisa menumbuh mimpi. ...
0 Response to "Puisi "Lantunan Daun Pelangi" By Sky Shucaya"
Post a Comment